7/06/2010 Edit This
Bisnis yang Menyelamatkan Kota Yogyakarta
Departemen lingkungan meramalkan bahwa TPA Bantul di tahun 2012 tidak mampu lagi menampung sampah yang setiap harinya di hasilkan oleh penduduk kota Yogkakarta. Dan hal ini memungkinkan akan terjadinya banjir sampah di kota Yogyakarta. Dapat dipastikan bahwa semua aktifitas yang kita lakukan sehari – hari menghasilakn sampah. Namun demikian, kita memang tidak bisa satu hari pun tidak menghasilkan sampah. Sementara, sampah sampah yang kita hasilkan setiap hari akna terus bertambah. Sampah-sampah itupun tidak dapat diurai oleh tanah. Sampah-sampah itu membuat polusi di mana-mana, polusi tanah, air dan udara. Lalu siapakah yang akan menyelamatkan kota Yogyakarta ini dari masalah sampah?
Menanggapi masalah sampah yang kian hari kian bertambah. Dinas PERINDAKOPTAN mengadakan sosialisasi masalah lingkungan khususnya mengenai sampah dan juga pelatihan-pelatihan mengenai REDUCE, REUSE, RECYCLING. Reduce adalah mengurangi kuantitas sampah. Sebisa mungkin kita mengurangi sampah perharian dengan cara memilih dan memilah sampah. Yaitu sampah mana yang dapat di jual, contoh, kardus,kertas, dan koran bekas. Dan sampah apa yang dapat di jadikan pupuk kompos. Dan juga sampah-sampah yang mampu dikreasikan menjadi barang yang bermanfaat. Dan yang terakhir adalah sampah yang layak untuk dibuang. Reuse artinya menggunakan kembali, maksudnya adalah kita mengurangi produktifitas sampah. Contoh : Mengganti penggunaan tisu dengan sapu tangan. Membawa kotak makanan agar tidak menggunakan bungkus plastik. Membawa botol minuman agar tidak membeli minuman dalam kemasan atau dalam gelas plastik.
Recycling yaitu daur ulang atau memanfaatkan sampah menjadi barang yang indah. Dengan kreativitas para pengrajin sampah-sampah dapat diubah menjadi barang kreasi. Inilah “BISNIS YANG MENYELAMATKAN KOTA YOGYAKARTA”